Makassar

Amerika Tertarik dengan Lorong Garden di Era Danny Pomanto

Infoasatu.com, Makassar – Lorong yang dikembangkan saat Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menarik minat peneliti asing.

Sejumlah dosen dari kampus luar negeri tertarik meneliti Lorong Garden di Kota Makassar.

Dianggap mampu memberdayakan masyarakat. Meningkatkan perekonomian masyarakat di dalam lorong.

“Tidak hanya memproduksi hasil pertanian. Tapi juga didorong untuk membuat industri pengolahan,” kata Edward Syarief, Dosen Arsitektur Unhas yang ikut dalam proyek penelitian, Rabu 11 November 2020.

Edward mengatakan, penelitian akan melihat seperti apa produktivitas, partsipasi masyarakat, dan kondisi lorong di Kota Makassar.

Penelitian akan menggunakan multi disiplin ilmu. Ada dari MIPA, Pertanian, Arsitektur, dan pakar lainnya.

“Unhas dapat tugas menyiapkan data lapangan,” kata Edward.

Salah satu yang ingin dikembangkan adalah industri lorong. Misalnya bagaimana masyarakat yang menanam lombok di lorong bisa menghasilkan produk olahan lain dari lombok.

“Istilahnya petik olah jual,” kata Edward.

Penelitian rencananya akan dilakukan selama 2 tahun. “Sedang berjalan penelitiannya,” kata Edward.

Dalam penjelasan di website University of Colorado Boulder, royek ini disponsori oleh National Science Foundation. Bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri AS.

Proyek ini akan bekerja untuk mengintegrasikan inovasi dalam komunitas cerdas dan terhubung untuk memperbaiki lorong garden di Kota Makassar.

Melalui kolaborasi sinergis antara Tim AS dan Indonesia dan kemitraan erat dengan Kota Makassar.

Makassar sedang berjuang untuk menjadi kota kelas dunia yang layak huni dengan populasi 1,7 juta orang yang berkembang pesat dan beragam.

Proyek Lorong Garden yang sedang berlangsung di Kota Makassar bertujuan untuk meningkatkan daya huni kota, yang diukur oleh faktor-faktor.

Antara lain kualitas udara, indeks panas, keamanan pangan, dan interaksi sosial.

Baca Juga :  Sibuk “Menyerang”, Ical Ingatkan Rahman Bando Pernah Jadi Kadis di Era Danny

Hingga saat ini, Makassar telah menerapkan 40 lorong garden di 15 kecamatan. Mencakup sebagian besar gang-gang di Kota Makassar.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkatalisasi transformasi Lorong Garden di Kota Makassar menjadi smart environment.

Dengan menerapkan jaringan sensor pada setiap lorong. Mengumpulkan data terkait kualitas udara, iklim mikro, dan faktor lainnya.

Untuk menganalisis data heterogen menggunakan teknik pembelajaran mesin, lalu berbagi data dan wawasannya dengan perwakilan kota dan komunitas tertentu di dalam kota.

Penelitian kolaborasi ini berjudul: Modernizing Cities via Smart Garden Alleys with Application in Makassar City (Modernisasi Kota Melalui Lorong Garden Cerdas Dengan Aplikasi di Kota Makassar)

Peneliti yang terlibat adalah:

1.Wangda Zuo, Ph.D. Department of Civil, Environmental and Architectural Engineering, University of Colorado Boulder
2.John Zhai, Ph.D. Department of Civil, Environmental and Architectural Engineering, University of Colorado Boulder
3.Walid Saad, Ph.D. Department of Electrical and Computer Engineering, Virginia Tech
4.Rachmawan Budiarto, Ph.D., G.P. Department of Nuclear Engineering and Engineering Physics, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
5.M Donny Koerniawan, Dr. Eng. Department of Architecture, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
6.Lily Tambunan, Dr.Ir. Department of Architecture, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
7.Nissa Aulia Ardiani S.T., M.Sc Department of Architecture, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
8.Edward Syarif, Dr. Ir. Department of Architecture, Universitas Hasanuddin, Indonesia
9.Ferdi Mochtar SPt, M.Sc, PhD Food Security Service, Makassar Government, Indonesia
10.Irawan Eko Prabowo, M.Eng. Center for Energy Studies, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
11.Katy Hinkelman, M.S., EIT Department of Civil, Environmental and Architectural Engineering, University of Colorado Boulder
12.Yizhi Yang, Department of Civil, Environmental and Architectural Engineering, University of Colorado Boulder
13.Department of Mechanical Engineering, Columbia University
14.Dwi Novitasari, M.Sc. Centre for Development of Sustainable Region (CDSR)
15.Jake Castellini, M.S. Department of Civil, Environmental and Architectural Engineering, University of Colorado Boulder

Baca Juga :  Danny Dukung MGS ke-2 yang Akan Digelar 5 November 2018 Mendatang
Facebook Comments