Menangkan Revolusi Industri 4.0, Diskominfo Makassar Diskusi Bareng Startup

Infoasatu.com, Makassar – Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar terus massif menggelorakan kebangkitan digital di kalangan generasi muda Makassar. Salah satu yang didorong untuk mengambil peran penting dalam persaingan di era ekonomi digital yakni para pengusaha rintisan yang lebih banyak digeluti oleh para anak muda atau akrab di istilahkan startup.

“Potensi ekonomi digital di Indonesia sangat menjanjikan. Kita bisa lihat data terakhir yang di keluarkan menko perekonomian dimana pada tahun 2022 nilai e-commerce di Indonesia bakal mencapai 55 – 65 miliar USD. Tentu ini lonjakan yang begitu besar jika kita lihat data tahun 2017 yang hanya 8 miliar USD” ujar Denny Hidayat, Kepala Bidang Aplikasi Telematika, Dinas Kominfo Makassar saat menjadi pembicara pada diskusi yang bertajuk “Membangun daya saing dengan team work ICT dalam memenangkan revolusi industri 4.0” yang di gelar di Anomali Cafe, jumat (5/4/2019).

Pada diskusi kali ini, hadir sejumlah pelaku startup di kota Makassar yang selama ini banyak bergelut dalam penciptaan inovasi baru dengan sentuhan digital.

Menurut Denny, perubahan perilaku masyarakat di era digital ini menjadikan peluang besar bagi startup dalam meraih momentum. “Rata-rata pengeluaran masyarakat di Indonesia yang mengakses pasar digital terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan tahun lalu sudah mencapai 90 USD atau 2 persen PDB per kapita” ujarnya.

Selain Denny Hidayat, pada diskusi ini juga tampil membawakan materi, yakni Ketua Makassar Teknopark, DR. Jusman, serta Abdul Aziz Lihawa yang berprofesi sebagai konsultan bisnis dan manajemen.

“Secara skill, startup kita di Makassar sangat mumpuni dan handal, namun kita kadang kedodoran dalam hal membangun team work. Ini yang penting dielaborasi kedepan, termasuk terus memaksimalkan kelembagaan rumah software Indonesia Makassar Teknopark (RSMTP)” ujar Jusman.

Sementara itu, Abdul Aziz Lihawa banyak berbicara tentang sistem manajemen kerja dan beberapa hal yang membuat perusahaan rintisan sering gagal meraih target.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *