Paslon DIA Alami Teror Sebelum Debat Kandidat, Tim Hukum Minta KPU Sulsel Lebih Profesional

Infoasatu.com,Makassar–Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto – Azhar Arsyad (DiA), mengalami insiden tidak menyenangkan berupa teror verbal bahkan lemparan batu saat tiba di halaman lobi hotel Four Point by Sheraton, untuk mengikuti acara debat kandidat Pilgub Sulsel, Senin (28/10/2024) malam.

Pelaku diduga merupakan pendukung dari paslon yang menjadi rival DiA di Pilgub Sulsel 2024.

Tim Hukum DiA pun menyoroti Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel selalu penyelenggara debat kandidat Pilgub Sulsel yang seperti tidak mengantisipasi
peristiwa tersebut.

“Kami sangat menyesalkan kepada KPU Sulsel sebagai penyelenggara acara debat kandidat, yang seperti tidak mengantisipasi persoalan tersebut. Dan bahkan aparat kepolisian seperti tidak melakukan pengamanan sesuai protap yang ada dalam mengamankan wilayah-wilayah yang akan dilalui oleh para paslon,” kata Tim Hukum DiA, Adnan Buyung Azis, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (29/10/2024).

Menurut dia, seyogianya tanggung jawab KPU Sulsel bukan hanya pada jalannya debat dan pembatasan jumlah peserta yang dapat mengikuti debat saja.

Namun, tanggung jawab juga harus dimulai pula pada saat paslon turun di area lobby hotel dan memasuki area debat kandidat .

“Dan ini juga yang kita sesalkan karena tidak diantispasi oleh aparat kepolisian yang ada saat itu. Apalagi diketahui jika area tersebut telah banyak dipenuhi oleh pendukung salah satu paslon,” ujarnya.

Olehnya itu, Tim Hukum DiA meminta pihak KLU Sulsel untuk lebih profesional dalam menyelenggarakan acara debat, terutama bagaimana memberikan area VIP dengan mengosongkan jalur yang akan dilalui oleh paslon.

“Karena keamanan paslon lebih penting daripada acara debat. Masa Danny Pomanto yang merupakan calon gubernur busa sampai mendapatkan pelemparan batu di area lobby hotel,” imbuhnya.

“Kami juga meminta kepada aparat kepolisian untuk memberikan pengaman yang lebih di area pelaksanaa debat, karena keamanan diri paslon lebih penting di selamatkan dari prilaku anarkis,” sambung Adnan Buyung.

Tak hanya itu, lanju Adnan Buyung,Tim Hukum DiA juga mengecam pihak-pihak yang melakukan pelemparan batu dan teror verbal kepada DiA.

“Kami mendesak aparat kepolisian untuk lebih mengantisipasi sesuai protap yang dimiliki ketika akan mengamankan area yang akan dilalui oleh paslon, serta menindak tegas orang-orang yang akan melakukan tindakan fisik yang mengarah kepada tubuh dan jiwa calon gubernur dan wakil gubernur,” pungkasnya. (*)