Categories: Teknologi

Salat Astronot Saat Berada di Luar Angkasa

Infoasatu.com, Makassar – Bila sebelumnya, astronot Malaysia Sheikh Muszaphar Shukor tidak diwajibkan untuk melakukan puasa di luar angkasa. Lantas, bagaimana dengan ibadah sehari-hari, yaitu salat?

Shukor menjadi orang dari sedikit orang yang bisa merasakan hidup di ruang hampa di dunia, khususnya bagi warga Malaysia pertama yang berkesempatan tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Ia meluncur dari Bumi ke ISS dengan menggunakan pesawat antariksa Soyuz di Baikonur, Kazakhstan pada 10 Oktober 2017.

Persoalan salat di luar angkasa yang dihadapi oleh Shukor, telah didiskusikan Dewan Fatwa Nasional Malaysia sehingga keluarlah pedoman yang berjudul Muslim Obligation in the International Space Station.

Pedoman yang terdiri dari 12 halaman ini berisikan bahwa astronot Muslim tidak berkewajiban menjalankan puasa saat sedang bertugas di antariksa. Selain itu, pedoman ini juga mengatur bagaiman salat di luar angkasa.

Dikutip dari Space, Sabtu (19/5/2018) pada umumnya umat muslim menegakkan salat selama lima kali dalam sehari. Tetapi, bagi astronot hanya berlaku tiga kali dalam sehari.

Hal itu tak terlepas dari kesulitan yang dihadapi oleh astronot karena ISS bisa mengelilingi Bumi sampai 16 kali dalam satu harinya.

Dalam aturan ini juga memberikan kemudahan astronot dengan tidak diharuskan melakukan sujud, mengingat sulitnya gerakan tersebut bila sudah berada di gravatasi nol. Selain itu, soal wudhu pada umumnya, melainkan dengan handuk basah karena ketersedian air di ISS sangat terbatas.

Sheikh Muszaphar pun menghabiskan waktu 12 hari di ISS. Di stasiun tersebut, pria yang mendirikan perusahaan e-commerce Aladdin Street ini menjalankan berbagai percobaan di bidang kesehatan, mengingat prosesi Sheikh Muszaphar sebagai seorang dokter.

Pria kelahiran 27 Juli 1972 ini melakukan percoban mengenai karakteristik dan perkembangan sel-sel kanker hati dan leukimia, serta kristalisasi berbagai protein dan mikroba pada gravitasi rendah.

Sementara itu, pengiriman astronot Negeri Jiran ke ISS ini tak lepas dari bagian dari paket pembelian 18 jet tempur Sukhoi yang dibeli Malaysia dari Rusia pada 2003. Setelah itu, Malaysia mengadakan seleksi kepada 11 ribu calon astronot yang telah mendaftarkan diri. Kemudian terpilihlah Sheikh Muszaphar sebagai calon utama astronot dan Faiz Khaleed menjadi astronot cadangan. (*)

Facebook Comments
Idris Muhammad

referensi cerdas

Leave a Comment

Recent Posts

Grand Opening Dealer Chery Veteran, Danny Pomanto: Peluang Investasi Makassar Semakin Unggul

Infoasatu.com, Makassar - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menghadiri Grand Opening Showroom Chery Veteran…

2 hari ago

Mesin Pesawat Jemaah Haji UPG-05 Rusak, Kemenag Beri Teguran Keras Garuda Indonesia

Infoasatu.com, Makassar - Pesawat Garuda Indonesia yang menerbangkan jemaah haji kelompok terbang (kloter) lima Embarkasi…

2 hari ago

Indira Yusuf Ismail Berterima Kasih ke Pilot Garuda Indonesia Selamatkan 450 Jemaah Haji Asal Makassar

Infoasatu.com, Makassar - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini atau Bunda PAUD Kota Makassar, Indira Yusuf…

2 hari ago

Mahasiswa UGM Takjub dengan Danny Pomanto yang Memimpin Makassar dengan Banyak Inovasi

Infoasatu.com,Makassar--Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berbagi ilmu dan diskusi bareng mahasiswa-mahasiswi UGM mengenai upaya…

3 hari ago

Indira Yusuf Ismail Dampingi Tim Paduan Suara dalam Ajang HKG PKK Tingkat Nasional

Infoasatu.com,Makassar--Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, mendampingi Tim Paduan Suara (Padus) TP PKK…

3 hari ago

PJ Sekda Kota Makassar Pimpin (Rakor) bersama Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar

Infoasatu.com,Makassar--PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra memimpin Rapat Kordinasi (Rakor) bersama Kepala Cabang BPJS…

4 hari ago