KotaPemerintahan

Upayakan Stabilisasi Harga Jelang Ramadhan, DKP: Ketersediaan Pangan Aman

Infoasatu.com, Makassar – Dewan Ketahanan Pangan (DKP) kota Makassar bersama seluruh pimpinan instansi teknis terkait, melaksanakan rapat koordinasi dalam upaya menjaga ketersediaan, stabilitas harga dan upaya menjaga keamanan pangan, jelang Ramadhan 2018, di Aerotel Smile Makassar, Senin (23/4/2018).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) kota Makassar, Sri Sulsilawati, disela Rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan menyatakan komitmennya dalam upaya menjaga stock pangan dan stabilitas harga.

“Dari segi stok dan harga kita bersama Tim pengendali Insflasi Daerah (TPID) di Makassar yang melibatkan pihak SKPD terkait selalu berkoordinasi untuk melakukan pengawasan dengan turun langsung kelapangan. Dari beberapa aksi terakhir di pasar modern ternyata ada disparitas harga cabai yang cukup tinggi antara pasar tradisional dengan pasar modern,” Katanya.

Secara keseluruhan harga ini tidak bisa dikendalikan karena skala nasional, namun ketika terjadi fluktuasi harga yang cukup tajam kita dapat mengantisipasi ketersediaan stock cabai dengan cara hasil panen harus memenuhi kebutuhan dalam kota Makassar dulu sebelum didroop keluar daerah.

Sri mengakui dari data keluar – masuk komoditas pangan Sulsel, ditemukan sekitar 300 ton cabai keluar Sulsel, hal inilah yang menjadi salah satu faktor tingginya harga cabai dipasaran lokal. Banyaknya permintaan cabai dari luar dengan harga yang lebih tinggi mendorong para petani menjual hasil panennya keluar daerah.

Untuk itu dalam mengantisipasi stabilitas ketersediaan pangan dan harga Pemkot Makassar juga melakukan kerjasama antar kabupaten dengan antara wilayah penghasil cabai.

Dari data Bank Indonesia (BI) 2018, beberapa komoditas Pangan yang memberikan andil dalam inflasi bulan Maret 2018 ini antara lain cabai rawit (0,173% mtm), kangkung (0,072% mtm), cabai merah (0,0331% mtm), jeruk (0,025‘70 mtm), bayam (0,024% mtm), bawang putih (0,019% mtm), bawang merah (0,0150/0 mtm), pisang (0,012% mtm) dan daung singkong (0,010% mtm),

Baca Juga :  Akan Bertolak ke Australia, Danny Pomanto Terima Undangan Khusus dari Suku Aborigin

Namun komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi Bulan Maret 2018 adalah beras sebagai kebutuhan pokok, cabai rawit dan kangkung sedangkan komoditas yang menjadi penyumbang inflasi adalah bawang merah.

Kendati demikian, Sri Sulsilawati menjamin ketersediaan stock beras dan komoditas pangan lainnya aman hingga 6 bulan kedepan, “Insya Allah ketersediaan Beras menurut data bulog Aman hingga 6 bulan kedepan, sementara komoditas pangan lainnya seperti cabai bulan April-Mei ini akan panen di lahan hamparan barombong, 1 Ha itu menghasilkan sekitar 10 ton,” Terangnya.

Facebook Comments

Idris Muhammad

referensi cerdas